Monday 30 December 2019

Lembaga Sosial

Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang dibentuk dalam berbagai kebutuhan manusia yang bersifat khusus.
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Paul L. Berger, lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting
W. Hamilton, lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, apabila dilanggar akan dijauhi berbagai derajat sanksi.
Robert Maciver dan C. H. Page, lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
Leoplod Von Wiese, lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu kelompoknya
Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.
Soerdjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Pengikut suatu lembaga sosial menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan peraturan lembaga, jika tidak akan dikenai sanksi.
Untuk memfungsikan sekumpulan norma atau gagasan perilaku, setiap lembaga sosial memiliki asosiasi atau organisasi. Contoh, lembaga adalah perkawinan sedangkan asosiasinya adalah Kantor Urusan Agama (KUA). Asosiasi memiliki anggota dan tujuan jelas. Jadi, lembaga sosial bersifat abstrak sedangkan asosiasi bersifat konkret.


Fungsi Lembaga Sosial

  1. Fungsi manifesr adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang. Contohnya: lembaga ekonomi
  2. Fungsi laten adalah lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi harapan banyak orang. Fungsinya tidak nampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada. Contohnya: lembaga politik dijadikan sarana pemupuk kekayaan

Karakteristik Lembaga Sosial

  1. Memiliki simbol sendiri
  2. Memiliki tata tertib
  3. Usianya lebih lama, maksudnya dibandingkan dengan usia orang
  4. Memiliki alat kelengkapan
  5. Memiliki Ideologi
  6. Memiliki kekekalan

Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial

Proses sejumlah norma menjadi lembaga sosial disebut pelembagaan atau instituonalized. Memakan waktu lama dan juga melalui internalisasi atau penyerapan. Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan dalam dua cara:
  1. Tidak terencana: lahir secara bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat. Contohnya, dari sistem barter ke mata uang
  2. Secara terencana: melalui perencanaan matang oleh orang atau sekelompok orang.

Fungsi Lembaga Sosial

  1. Fungsi manifest (nyata) adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang. Contohnya: lembaga ekonomi.
  2. Fungsi laten adalah lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi harapan banyak orang. Fungsinya tidak nampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetap ada. Contoh: lembaga politik dijadikan sarana untuk memupuk kekayaan.

Karakteristik Lembaga Sosial

  1. Memiliki simbol sendiri
  2. Memiliki tata tertib
  3. Usianya lebih lama, maksudnya dibandingkan dengan usia orang
  4. Memiliki alat kelengkapan
  5. Memiliki ideologi
  6. Memiliki kekebalan/daya tahan

Tipe Lembaga Sosial

Menurut John Levis Gillin dan John Philip Gillin. Tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasiikasikan sebagai berikut
  1. Berdasarkan sudut perkembangannya, dikenal dua macam pranata sosial
    1. Creative institution,  merupakan pranata sosial yang tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: perkawinan.
    2. Enacted institution, merupakan pranata yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: pranata pendidikan.
  2. Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat terdapat dua macam pranata
    1. Basic institution, merupakan pranata sosial yan penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, sekolah
    2. Subsidiary institution, merupakan pranat sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap kurang penting. Contohnya: rekreasi, fansclub 
  3. Dari sudut penerimaan masyarakat
    1. Approved atau sanction institution, yaitu pranata sosial yang diterima oleh masyarakat. Misalnya: sekolah, perusahaan
    2. Unsanctioned institution, yaitu pranata sosial yang ditolak masyarakat maupun masyarakat yang tidak mampu memberantasnya. Misalnya: penjahat, mafia.
  4. Dari sudut penyebarannya ada dua
    1. General institutions, pranata sosial yang dikenal oleh sebagian masyarakat dunia. Misalnya: pranata agama
    2. Restructured institutions, pranata sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saa. Misalnya pranata agama Buddha, pranata agama Islam
  5. Dari sudut fungsinya ada dua yaitu 
    1. Operative institutions, yaitu pranata sosial yang berungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyaraka yang bersangkutan. Misalnya: pranata industri.
    2. Regulative institutions, yaitu pranata sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat. Misalnya: pranata hukum kejaksaan.

Jenis-jenis Lembaga Sosial

  • Lembaga Keluarga 
Keluarga merupakan unit sosial terkecil, terdiri dari ayah, ibu, anak. Memiliki seperangkat peraturan, dan fungsi-fungsi pokok. Setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Seperti fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi sosialisasi, fungsi pengawasan sosial, fungsi proteksi dan fungsi pemberi status. Setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Dalam kehidupan masyarakat ada tiga macam norma:
  1. Keluarga Inti
  2. Keluarga Besar (extended family), merupakan ikatan keluarga yang merupakan satu keturunan. Contohnya: kakek, cucu dan sebagainya
  3. Keluarga poligamous, terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh kepala keluarga.
Proses terbetuknya keluarga 
Tujuan perkawinan
Hikmah perkawinan
Bentuk-bentuk perkawinan
Pola menetap sesudah perkawinan
Susunan keluarga

No comments:

Post a Comment