Monday, 22 June 2015

Struktur Sosial, Stratifikasi Sosial dan Differensiasi Sosial

Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yag dapat diprediksikan melalui perilaku berulang antar individu dan antar kelompok.


Elemen struktur sosial yaitu:

  1. Status sosial, adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat.
  2. Peran sosial, adalah serangkaian harapan terhadap seseorang yang memiliki status atau posisi tertentu.
  3. Kelompok sosial, adalah sejumlah orang yang memiliki harapan, nilai dan norma.
  4. Lembaga, adalah pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan yang mendasar.
Jika struktur, peran, status berbeda, membentuk ketidaksamaan dalam masyarakat secara horizontal dan secara vertikal. Secara horizontal ditandai adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan bangsa, agama dan adat. Secara vertikal ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan lapisan sosial.

Peter M. Blau membagi struktur sosial menjadi dua tipe yaitu:

  1. Interseksi, jika keanggotaan dalam kelompok bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam kelompok sosial memiliki latar belakang, suku bangsa maupun agama yang berbeda.
  2. Konsolidasi, jika terjadi tumpang tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam kelompok sosial.

Pengertian Diferensiasi Sosial
Differensiasi sosial adalah penggolongan terhadap perbedaa-perbedaan tertentu biasanya sama atau sejenis secara horizontal, mendatar atau sejajar.

Faktor Penyebab Differensiasi Sosial

  • Ciri Fisik. Differensiasi sosial terbentuk karena adanya ciri-ciri fisik yang sama. Ciri fidik memberikan bentuk differensiasi sosial berdasarkan ras.
  • Ciri Sosial. Ciri yang berkaitan dengan status dan peran seseorang dalam masyarakat. Ciri sosial berkaitan dengan profesi atau pekerjaan.
  • Ciri-ciri Budaya. Ciri ini digunakan untuk mengelompokkan manusia berdasarkan budayanya

Bentuk-Bentuk Differensiasi Sosial
Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan:

  1. Berdasarkan ciri fisik, misalnya warna kulit, mata hidung (ciri-ciri fenotif kualitatif). Menurut A. L. Koeber membaginya dalam:
    1. Ras austroloid, adalah penduduk asli Australia.
    2. Ras mongoloid, ada asiatic mongoloid, malayan mongoloid, american mongoloid
    3. Ras kaukasoid, yaitu nordic, alpine, mediteranian, dan indic
    4. Ras negroid, yaitu african negroid, negroid, melanesia
    5. Ras-ras khusus, yaitu bushman, vedoid, polynesia dan ainu.
  2. Differensiasi suku bangsa. Masyarakat dalam kekerabatan ini percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah berasal dari nenek moyang yang sama. menurut Koentjaraningrat, Indonesia memiliki 119 suku bangsa.
  3. Differensiasi klan. Disebut kerabat, keluarga besar atau keluarga luas. Klan memiliki kesatuan genealogis atau satu keturunan, kesatuan religi dan tradisi. Dikenal klan atas dasar satu keturunan matrilineal dan patrilineal.
  4. Differensiasi agama. Manusia pada prinsipnya adala makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang lebih hebat dari dirinya. Ada kekuatan di luar dirinya yang bersifat gaib.
  5. Differensiasi jenis kelamin. Terkadang perbedaan jenis kelamin juga menentukan tingkatannya.
  6. Differensiasi profesi. Pengelompokkan masyarakat berdasarkan jenis pekerjaannya.

Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat atau hierarki.

Faktor Penyebab yang Mendorong Menimbulkan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

  1. Perbedaan ras dan budaya. Contohnya masa apartheid.
  2. Pembagfian tugas yang terspesialisasi
  3. Sudah adanya pembagian kerja yang baik dalam masyarakat.
  4. Kelangkaan
  5. Alokasi hak dan kekuasaan yang langka, sehingga ada pembedaan hak dan kesempatan antar anggota masyarakat

Dasar Stratifikasi Sosial

  1. Kekayaan.  Semakin besar pendapatan ada besar kemungkinan akses untuk menduduki strata atas. Dibagi dalam masyarakat upper class, middle class, lower class.
  2. Kekuasaan. Kemampuan seseorang untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain yang dikuasai. Karena itu ada pimpinan dan bawahan.
  3. Keturunan. Dalam masyarakat feodal anggota masyarakat dari keluarga raja menempati lapisan atas.
  4. Pendidikan. Orang yang memiliki keahlian akan mendapatkan penghargaan yang besar.

Sifat Stratifikasi Sosial

  1. Stratifikasi sosial tertutup
  2. Stratifikasi sosial terbuka
  3. Stratifikasi sosial campuran

Fungsi Stratifikasi Sosial

  1. Distribusi hak-hak istimewa yangb objektif seperti penghasilan, kekayaan, keselamatan dan wewenang.
  2. Siostem pertanggan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan atau penghargaan.
  3. Kriteria sistem pertanggaan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok atau kekerabatan.
  4. Penentu lambang-lambang seperti tingkah laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
  5. Penentu tingkat mudah dan sukarnye bertukar kedudukan
  6. Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat

Bentuk Stratifikasi Sosial

  1. Ekonomi, stratifikasi masyarakat atas dasar kepemilikan harta.
  2. Sosial, pengelompokan masyarakat menurut status, dinilai dari prestise atau gengsi.
  3. Politik, pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang dan kekuasaan
    1. Tipe Kasta, yaitu kategori di mana para anggotanya ditunjuk dsan ditetapkan dengan status yang permanen dalam hierarki sosial serta hubungan-hubungannya dibatasi sesuai dengan statusnya. Sistem lapisan kekuasaannya dibatasi dengan garis pemisah yang kaku.
    2. Tipe Ologarkhi, yaitu pola kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok kecil orang. Kedudukan didasarkan pada aspek kelahiran (ascribed status) tetapi setiap individu diberi kesempatan untuk naik ke lapisan yang lebih tinggi.
    3. Tipe Demokratis, yaitu pola kekuasaan dengan tipe demokratis merupakan sistem pelapisan dengan garis pemisah bersifat bergerak atau mobile. Setiap warga secara terbuka dan bebas memiliki hak untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan tertentu sesuai dengan kemampaunnya

Sistem Stratifikasi pada Zaman Belanda

  • Golongan Eropa
  • Golongan Timur Asing
  • Golongan Pribumi

Sistem Stratifikasi Zaman Indonesia Modern

  • Golongan Atas
  • Golongan Menengah
  • Golongan Bawah

No comments:

Post a Comment