Sunday, 21 June 2015

Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat

Pengertian Sosiologi
Secara harafiah sosiologi berasal dari kata socius yang berarti teman atau kawan dan logos yang berarti kata atau berbicara]

Sosiologi adalah ilmu yang berbicara mengenai masyarakat. Secara luas, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.

Sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang:

  1. Perilaku sosial dari individu-individu
  2. Cara kerja kelompok-kelompok sosial, organisasi, kebudayaan dan masyarakat.
  3. Pengaruh dari kelompok, organisasi, kebudayaan dan masyarakat terhadap individu dan kelompok.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah masyarakat, yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk dari kehidupan kelompok tersebut.


Objek studi kajian sosiologi adalah masyarakat yaitu hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh rasa identitas bersama.

Ciri-ciri masyarakat:

  • Adanya manusia yang hidup bersama
  • Adanya pergaulan dan kehidupan bersama dalam waktu yang cukup lama
  • Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan
  • Adanya sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan


Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Menurut Soerdjono Soekanto, ilmu dapatr didefiniskan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya dapat disebut ilmu.

Sosiologi dapat disebut ilmu karena memenuhi syarat-syarat. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat.

Sosiologi telah memenuhi segenap unsur dan sifat ilmu pengetahuan:

  1. Sosiologi bersifat empiris artinya sosiologi didasarkan observasi atau pengamatan terhadap kenyataan dan akal sheat serta hasilnya tidak spekulatif melainkan objektif
  2. Sosiologi bersifat teoretis artinya sosiologi selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi yang merupakan unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori.
  3. Sosiologi bersufa kumulatif, artinya teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperluas teori-teori lama
  4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik dan buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta tersebut

Sosiologi sebagai Metode Ilmiah
Semua bidang ilmu pengetahuan senantiasa berupaya mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang ada. untuk tujuan pengembangan tersebut, ilmu menggunakan suatu prosedur yang di bagian awal tadi kita sebut metode ilmiah. menurut Paul B. Horton ada beberapa langkah yang disusun secara sistematis

  1. Merumuskan masalah
  2. Meninjau kepustakaan
  3. Merumuskan hipotesis
  4. Merencanakan desain penelitian
  5. Mengumpulkan data
  6. Menganalisis data
  7. Menarik kesimpulan

Hakikat Sosiologi
  1. Sosiologi merupakan ilmu sosial
  2. Sosiologi sebagai ilmu murni dan terapan
  3. Sosiologi bersifat abstrak, artinya bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh
  4. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum interaksi
  5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris-rasional
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum

Lahirnya Sosiologi
Sosiologi lahir berkaitan dengan terjainya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa revolusi Inggris (di Inggris) dan revolusi Sosial (di Prancis)
Beberapa tokoh sosiologi antara lain:

  1. Auguste Comte (1798-1857)
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat Perancis, yang kemudian disebut Bapak Sosiologi.
Sumbangan terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut:
  • Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta, objek, bermanfaat serta mengarah pada kepastian dan kecermatan
  • Auguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, maunsia akan melewati tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga jenjang yaitu:
    • Jenjang teologi
    • Jenjang metafisika
    • Jenjang positif
Mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu-ratu ilmu sosial menempati peringkat teratas dalam hierarki sosial.
Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian yaitu statika sosial (social statics) dan dinamika sosial (social dynamic)
  1. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx mengembangkan konsep sejarah perjuangan kelas yaitu lahirnya kelas borjuis dan proletar. Proletar akan memberontak melawan borjuis kemudian lahirnya masyarakat tanpa kelas.
  1. Herbert Spencer (1920-1903)
Seorang Inggris yang menguraikan materi sosiologi secara terperinci dan sistematis. Menurutnya objek sosiologi yang paling pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial, dan industri. Pada tahun 1876 ia mengemukakan teori evolusi.
  1. Emile Durkheim (1858-1917)
Dia merupakan ilmuwan yang sangat produktif. Salah satu karyanya adalah buku The Division of Labour in Society. Buku ini merupakan upaya untuk mengkaji suatu gejala yang sedang melanda masyarakat yaitu pembagian kerja.
  1. Max Weber (1864-1920)
Max Weber juga seorang ilmuwan yang produktif. Sumbangan Weber yang tidak kalah pentingnya adalah kajian konsep-konsep dasar dalam sosiologi. Dalam uraiannya ini Weber menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.


Metode-Metode Sosiologi
Sosiologi adalah cara berpikir yang mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metode ilmiah sosiologi bselalu diawali dengan pengidentifikasian masalah, perumusan masalah, penentuan ruang lingkup penelitian, kemudian merumuskan masalah. Pada akhirnya dilakukan pengujian dua metode yang menghasilkan teori kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang memusatkan perhatian pada data atau keterangan berdasarkan angka-angka. Adapun metode kualitatif adalah metode yang bertujuan mendapatkan hasil berdasarka penilaian atas data, yang tak bisa diukur berdasarkan angka.

Kedudukan Sosiologi diantara Ilmu-Ilmu Lain
  • Sosiologi dan Ilmu Politik
Ilmu Politik pada dasarnya mempelajari upaya untuk memperoleh, mempertahankan dan menggunakan kekuasaan, sedangkan sosiologi memusatkan perhatian pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha mendapatkan pola-pola umum.
  • Sosiologi dan Ekonomi
Ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan material sementara sosiologi mempelajari unsut-unsur dalam masyarakat secara keseluruhan.

  • Sosiologi dan Ilmu Sejarah
Sosiologi dan sejarah merupakan ilmu yang mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Sejarah menaruh perhatian pada peristiwa masa silam dan unik. Sedangkan ilmu sosiologi hanya memperhatikan peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antara manusia dalam situasi yang berbeda.
  • Sosiologi dan Antropologi
Antropologi khususnya antropologi sosial agak sulit dibedakan dengan sosiologi. Ada pendapat yang menyatakan antropologi memusatkan perhatian pada masyarakat yang masih primitif sementara sosiologi memusatkan perhatian pada masyarakat yang kompleks. Namun, sekarang antropologi juga memusatkan perhatian pada masyarakat perkotaan, seperti kajian antropologi perkotaan, demikian juga sosiologi mulai melihat pula masyarakat pedesaan. Menurut Koentjaraningrat yang membedakan sosiologi dan antropologi adalah metode ilmiahnya.
  • Sosiologi dan Ilmu Pasti
Memiliki hubungan dengan ilmu pasti terutama matematika. Dalam penelitian, sosiologi menggunakan angka-angka matematis, seperti data-data statistik, sebagai salah satu alat analisisnya



Peran Sosiolog

  1. Sosiolog sebagai ahli riset
  2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
  3. Sosiolog sebagai teknisi
  4. Sosiolog sebagai guru

Kegunaan Sosiologi
  • Untuk pembangunan
Sosiologi berguna utnuk memberikan data sosial yang diperlukan untuk tahap perecnaan, pelaksanaan dan penilaian. Perencanaan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pelaksanaan adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan. Penilaian adalah analisis terhadap efek dan dampak pembangunan
  • Untuk penelitian
Dengan penelitian akan diperoleh suatu perencanaan/pemecahan sosial yang baik. Contohnya: di negara berkembang peran sosiologi untuk menyusun rencana dan cara pemecahan seperti masalah kemiskinan



Masalah Sosial

  • Kemiskinan
Suatu keadaan untuk seseorang yang tak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan kelompok dan tak mampu memanfaatkan tenaga mental dan fisik
  • Kejahatan
Hal yang merugikan masyarakat, melalui proses imitasi, pelaksanaan sosial, differensiasi, kompensasi, idnetifikasi dan kekecewaan
  • Disorganisasi Keluarga
Perpecahan dalam keluarga hingga anggota keluarga gagal. Contoh. perceraian
  • Masalah Remaja
Dalam masyarakat modern terjadi pertentangan antara pemuda dan orang tua. Orang tua tak anggap remaja sudah dewasa, sedangkan si remaja itu pun sedang dalam masa krisis mendapatkan pengaruh negatif
  • Peperangan
Peperangan menimbulkan kerugian berupa materi, jiwa, terpisahnya anggota keluarga dan trauma

No comments:

Post a Comment