Sunday, 21 June 2015

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Pengertian Sosialisasi

  1. Sosialisasi adalah proses yang berlangsunbg seumur hidup manusia
  2. Dalam sosialisasi terjadi saling mempengaruhi antar individu dengan masyarakat beserta kebudayaannya
  3. Melalui proses sosialisasi individu menyerap pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, norma, sikap, keterampilan-keterampilan dari kebudayaan masyarakatnya
  4. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan dan nilai dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat
  5. bagaiman seseorang berperan sesuai nilai, kebiasaan, norma sosial dan peran-peran.
  6. Hasil sosialisasi adalah berkembangnya kepribadian seseorang menjadi satu pribadi yang unik, sedangkan kebudayaan masyarakat juga terpelihara dan berkembang melalui sosialisasi



Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi berlangsung melalui interaksi sosial antar manusia. Manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang terpenting dalam hidupnya, seperti anggota keluarga, teman baik, dan para guru. Namun demikian manusia juga orang-orang ditemui di jalan, televisi, dalam film, majalah atau internet.

Hal-hal yang disosialisasikan dalam proses sosialisasi adalah pengetahuan, nilai, norma serta keterampilan hidup. Pengetahuan disosialisasikan melalui proses pendidikan dan pengajaran, keterampilan disosialisasikan melalui proses pelatihan. Pada akhirnya nilai dan norma sosial diinternalisasikan oleh orang yang trlibat dalam sosialisasi. Proses internalisasi adalah proses mempelajari atau menerima nilai-nilai dan norma sosial sepenuhnya sehingga menjadi bagian dari sistem nilai dan norma yang dianutnya.

Menurut G. Herbert Mead menyatakan bahwa pembentukan diri seseorang berlangsung melalui pengambilan peran. Ketika lahir manusia mempuyai diri mausia yang berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan melalui interaksi dengan anggota masyarakat. Setiap anggota baru harus mempelajari peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain. Ada beberapa tahapan perkembangan diri manusia

  1. Imitation Stage, anak mulai melakukan kegiatan meniru (imitasi), tetapi tidak sempurna.
  2. Play Stage, anak semakin sempurna menirukan peran orang dewasa
  3. Game Stage, anak mulai memahami peran yang dijalankan oleh seseorang dan juga sudah mulai mengenal norma-norma/aturan.
  4. Generalized Others, seseorang sudah dianggap dewasa dan harus menerima/menjalankan norma yang berlaku.


Tujuan Sosialisasi

  • Membekali seseorang dengan keterampilan tertentu
  • mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
  • Mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri yang tepat
  • Membiasakan diri berperilaku sesuai nilai-nilai yang ada di masyarakat
Bentuk-Bentuk Sosialisasi

  • Sosialisasi Primer
Yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil di mana ia belajar menjadi anggota masyarakat yang berfungsi mengantar mereka memasuki kehidupan sebagai anggota masyarakat. Sosialisasi primer terjadi dalam keluarga
  • Sosialisasi Sekunder
Yaitu sosialisasi lanjutan yang memperkenalkan individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya seperti sekolah, lingkungan bermain, dan lingkungan kerja. 

Tipe Sosialisasi

  • Sosialisasi Formal. Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah ataupun pendidikan militer.
  • Sosialisasi Informal. Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub dan kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
Pola Sosialisasi

  • Sosialisasi Represif. Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan, komunikasi satu ara, kepatuhan penuh anak-anak terhadap orang tua. perang orang tua sangat dominan.
  • Sosialisasi Partisipatif. Yaitu sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan motivasi, persuasi, komunikasi timbal balik dan penghargaan terhadap otonomi anak. Orang tua merupakan partner sharing tanggung jawab dalam proses tersebut. Merupakan pola anak diberi imbalan ketika berperilaku baik.
Media Sosialisasi

  1. Keluarga
  2. Teman Bermain
  3. Sekolah
  4. Media Massa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi

  • Kematangan Fisik Seseorang
Kematangan fisik ini berkaitan dengan usia seseorang. Kematangan fisik diperlukan untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan melakukan beberapa keterampilan dasar.
  • Lingkungan atau sarana sosialisasi
    • Interaksi dengan sesamanya sangat penting dalam proses sosialisasi karena merupakan suatu cara untuk melatih seseorang hidup bermasyarakat
    • bahasa
    • mengomunikasikan gagasan dan nilai kepada orang lain
    • kasih sayang
    • diperlukan bagi kesehatan mental dan fisik seseorang dan kondusif bagi prose sosialisasi dengan saling memerhatikan, saling melindungi
  • Keinginan yang Kuat
Faktor terpenting dalam prose sosialisasi adalah keinginan melakukan sesuatu yang baik, prestasi atau need for achievement,


Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen seseorang.

Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian

  • Warisan Biologis (Keturunan)
Warisan biologis adalah semua yang diterima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orangtuanya.
  • Lingkungan Fisik (Geografis)
Secara khusus lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya kepribadian, namun lingkungan fisik memberi serangkaian pembatasan bagi kebudayaan yang mungkin berkembang. Pada gilirannya kebudayaan itulah yang mempengaruhi kepribadian. Contohnya, suku di Uganda yang tinggal di daerah kering dan tandus sehingga mereka menjadi orang yang berusah mempertahankan hidupnya dengan cara yang keras.
  • Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial baik berupa gagasan, aktivitras dan hasil dari aktivitas manusia yang digunakan untuk memahami lingkungan dan pengalamannya, serta dijadikan pedoman hidup masyarakat.

Setiap masyarakat mengembangkan satu atau beberapa macam kepribadian dasar y6ang sesuai dengan kebudayaannya. Aspek kebidayaan yang berpengaruh terhadap kepribadian adalah norma kebudayaan.

Contohnya orang bugis memiliki budaya merantau dnengan mengarungi lautan, budaya ini membuat pribadi orang bugis menjadi pemberani.
  • Pengalaman Kelompok
Kelompok adalah wahana dimana seseorang mengalami peristiwa bersama-sama. Seseorang menyadari kebiasaan, memahami larangan dan menerima hadiah dan hukuman dari kelompok. Kelompok merupakan saran langsung untuk menyalurkan kebudayaan kepada seseorang. Dari berbagi kelompok yang melingkupi kehidupan seseorang, ada kelompok yang menjadi model bagi gagsan dan norma perilaku soseraong. kelompok ini mengacu kepada reference group.

Contohnya, anak usia remaja menekankan ego untuk menanamkan corak perilaku melalui kelompok sebayanya walaupun bertentangan dengan perilaku keluarganya.
  • Pengalaman Unik

Pengalaman uniki mengandung pengertian bahwa tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis satu sama lain dan tidak seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.

Dari kelima faktor pembentukan diatas, sosiologi memusatkan pada pembentukan diri karena diri seseorang terbentuk melalui refleksi atau cerminan orang lain terhadapnya yakni lingkungan kebudayaan, pengalaman kelompok dan pengalaman unik.

Tahap-Tahap perkembangan Kepribadian
Kepribadian seseorang berkembang melalui delapan tahap, yaitu:

  1. Tahap Bayi (Trust versus Mistrust)
  2. Tahap Anak-anak (Autonomy versus shame, doubt)
  3. Tahap Bermain (initiative versus guilt)
  4. Tahap Sekolah (industry versus inferiority)
  5. Tahap Remaja (identitiy versus role confusion)
  6. Tahap Dewasa (intimacy versus isolation)
  7. Tahap Dewasa Menengah (generativity versus stagnation)
  8. Tahap Tua (integrity versus despair)

No comments:

Post a Comment