Sunday, 31 May 2015

Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Berbicara mengenai budaya dan agama Hindu-Buddha, maka pandangan kita tidak terlepas pada peradaban lembah SUngai Indus di India. Wilayah ini sudah ada sejak dulu dan telah menjadi tempat lahirnya peradaban. Sekitar 2000 SM, di wilayah India mulai berkembang budaya dan agama Hindu. Beberapa waktu kemudian di India pula lahir pula budaya dan gaam Buddha. Dari India ini kemudian bu8daya dan agama Hindu-Buddha mulai menyebar ke segala tempat.

Agama Hndu sebenarnya merupakan sinkretisme (pencampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida. Sifatnya polytheime, yaitu percaya terhadap banyak dewa. Tia[-tiap dewa merupakan lambang kekuatan terhadap alam, sehingga p[erlu disembah atau dipuja dan dihormati. Beberapa dewa yang terkenal seperti Prativi sebagai Dewa Bumi. Surya sebagai Dewa Matahari, Vayu sebagai Dewa Angin, Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.

Dalam agama Hindu diajarkan bahwa hidup di dunia merupakan suatu samsara akibat karma yang kurang baik pada masa sebelumnya. Manusia yang dilahirkan kembali memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga pada kelahirannya nanti dapat dilahirkan dalam kasta yang lebih tinggi. Sebaliknya jika berbuat jahat ia akan dilahirkan kembali dalam kasta yang lebih rendah atau dilahirkan menjadi binatang

Kitab suci agam Hindu disebut Weda, artinya pengetauan tentang agama. Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:

  • Regveda, yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, Regveda merupakan kitab tertua dan kemungkina muncul pada waktu bangsa Arya masih berada di daerah Punjab.
  • Samaweda, berisi nyanyian pujian yang wajib dilakukan waktu dislenggarakan upacara agama
  • Yajurweda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama. Munculnya kitab ini diperkirakan ketika bangsa Arya menguasai daerah Gangga Tengah
  • Atharweda, berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit, doa untuk memerangi raksasa. Doa-doa atau mantera pada kitab ini muncul setelah bangsa Arya berhasil menguasai daerah Gangga Hilir


Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap masuknya budaya India (kebudayaan Hindu-Buddha) ke Indonesia. Gama Buddha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu sedangkan mengenai pembawa agama Hindu Buddha ke Indonesia sejarawan memberikan 4 teori sebagai berikut

  1. Teori Brahmana (J.C Van Leur) Teori kedua ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dilakukan oleh kaum brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan ajran agama Hindu. Kaum Brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang mengeluarkan agama Hindu kepada masyarakat Indonesia
  2. Teori Ksatria (FDK Bosch). Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta ksatria. Hal ini disebabkan terjadinya kekacauan politik di India sehingga para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
  3. Teori Waisya (N. J. Krom). Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta waisya, karena mereka terdiri atas pedagang yang datang kemudian menetap di Indonesia. Bahkan banyak di antara pedagang tersebut yang menikah dengan wanita Indonesia.
  4. Teori Arus Balik: disebar oleh orang-orang yang berguru di negeri India lalu disebarkan di Indonesia.
    Teori arus balik lebih menekankan pada peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia. Artinya, para pedagang Indonesia yang berlayar ke India mengambil ajaran Hindu untuk kemudian diajarkan di tanah air.

    Dari berbagai teori tersebut, teori ksatria sulit terbukti karena tidak dapat ditemukan berita maupun peninggalan daerah-daerah bekas taklukan India di Indonesia. Teori Waisya juga sulit dibuktikan, karena kaum Waisya tidak begitu memahami kitab suci agama Hindu. Sementara itu, kaum brahmana adalah kelompok yang paling memahami agama Hindu karena dapat membaca kitab sucinya. Namun demikian, teori brahmana juga sulit dibuktikan karena dalam keyakinan Hindu, kaum Brahmana pantang menyeberang laut.

    Berdasarkan penjelasan ketiga teori tersebut, teori arus balik adalah teori yang paling mungkin menjadi saluran agama Hindu di Indonesia. Sekembalinya orang-orang Indonesia yang belajar agama Hindu di India, mereka menyebarkan agama Hindu pada masyarakat Indonesia.
Pada perkembangan berikutnya, orang-orang Indonesia sendiri memegang peranan penting dalam masuknyua budaya India. Banyak dari mereka datang ke India untuk menimba ilmu, kemudian ikut menyebarkan agama dan kebudyaan Hindu- Buddha

Bukti tertua adanya pengtaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Arca ini berlanggam seni Arca Ammarawati, India Selatan. Arca sejenis juga ditemukan di daerah Jember, Jawa Timur dan di daerah Bukit Siguntang, Sumatera Selatan.

No comments:

Post a Comment