Saturday, 17 August 2019

Struktur ilmu dari masing-masing cabang ilmu social meninjau hal-hal dalam kehidupan masyarakat yang berbeda pula. Penyusunan struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu social terdapat tiga tingkatan dari yang mengkhusus (sempit) ke yang paling umum (paling luas),yaitu:
1.      Fakta
2.      Konsep
3.      Generalisasi
Dimana ketiga hal ini membangun materi ilmu-ilmu sosialn (Savage dan Armstrong, 1996:24).
a.       Fakta
Fakta  dapat didefinisikan sebagai  segala sesuatu baik dalam bentuk informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan yang dapat dipahami/dihayati dan dikumpulkan dimana kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini, fakta memiliki jangkauan penjelasan yang terbatas dimana merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakannya terbatas (kurang bersifat umum). Beberapa contoh sederhana fakta, yaitu:
·         Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) tahun 2011 dilaksanakan mulai tanggal 6 agustus sampai 11 agustus  2011;
·         Ramah Tamah Jurusan PGSD di ketuai oleh Ni Luh Putu Evytasari Pebriani.
Fakta menjadi suatu hal yang penting dalam stuktur atau susunan ilmu karena fakta membantu dalam proses pembentukan konsep dan generalisasi,karena konsep dapat dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang bersifat khusus tidakdipelajari dalam kekosongan (Savage dan Armstrong, 1996:24). Walau demikian untuk mampu memahami konsep dan generalisasi diperlukan pemilihan fakta-fakta yang efektif dari sekian fakta yang ada.
     Hubungan antara fakta dan konsep sangat erat,sebagai ilustrasi ada sebuah contoh,misalnya Kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK)UNDIKSHA tahun 2011 diadakan mulai tanggal 6 agustus sampai 11 agustus 2011. OKK UNDIKSHA 20011 diadakan di Kampus Tengah UNDIKSHA. Tata tertib dan perlengkap OKK di unggah di website UNDIKSHA.
Dari fakta-fakta diatas tampak saling berhubungan danmembentuk suatu gagasan atau konsep tentang Orientasi Kehidupan Kampus (OKK). Sehingga apabila ada yang membaca fakta-fakta tersebut,maka fikirannya terbentuk suatu pengertian tentang konsep OKK.
b.      Konsep
Secara sederhana konsep dapat diartikan sebagai suatu penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut. Atau jika dikaitkan hubungannya dengan fakta diatas dapat dikatakan konsep adalah kumpulan beberapa fakta-fakta yang tersusun secara sistematik sesuai literatur  yang berlaku. Pengertian lainnya tentang konsep ialah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran suatu pemikiran, suatu idea tau suatu gagasan (Moore Skeel,1995:30). Dari beberapa pengertian tentang  konsep,dapat dikatakan suatu konsep yang dihadapi akan berbeda tergantung latar belakang atau pengalaman orang yang melakukan konseptualisasi. Konsep dapat membantu mengorganisasikan informasi atau data yang dihadapi yang ditempatkan dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar datanya.
Konsep yang jika dikaitkan dengan fakta dapat dikatakan sebagai suatu keterkaitan antar sejumlah fakta yang nantinya diberikan lebel atau nama berupa kata-kata. Karakteristik yang dimiliki suatu konsep disebut atribut,dimana atribut nantinya akan menjadi penjelas dari konsep-konsep yang telah ditentukan. Sebagai contoh berikut misalnya memiliki konsep “sepeda motor” dimana atribut penjelasnya adalah: 1) kendaraan beroda dua, 2) digerakkan dengan mesin, 3) berbahan bakar premium. Mungkin konsep diatas dapat dijelaskan dengan beberapa atribut yang mudah, tapi ada beberapa konsep yang cukup sulit dijelaskan atributnya dengan kata-kata sederhana, seperti demokrasi, kebudayaan, keadilan, sosialisasi, dan konsep-konsep lainnya.
c.       Generalisasi
Definisi generalisasi secara singkat dapat dikatakan sebagai gabungan sebuah atau sejumlah konsep yang memiliki suatu keterkaitan makna. Keterkaitan konsep dalam generalisasi akan berdampak pada keikutsertaan fakta dalam hal ini, karena generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi yang kebenarannya diperlukan pembuktian dan tanggung jawab. Sehingga fakta-fakta yang terkumpul dan yang akan dijadikan sebagai suatu konsep harus spesifik dan terkait dengan konsep dan genaralisasi yang akan dibuat. Sebagai salah satu contoh misalnya:
·      “Ketika seorang siswa SMA/SMK meningkat menjadi seorang mahasiswa baru, tanggung jawabnya pun meningkat”.
Generalisasi berisi banyak konsep di dalamnya. Pada generalisasi di atas yang terdiri dari konsep-konsep seperti “siswa SMA/SMK”, “mahasiswa baru”, dan juga “tanggung jawab”. Jadi dapat dilihat pada contoh diatas generalisasi dibentuk dari beberapa konsep yang terkait satu sama lain.

No comments:

Post a Comment