Ketika sosiolog membicarakan perubahan sosial, mereka mengacu pada variasi atau perubahan signifikan dalam struktur sosial dan budaya dari waktu ke waktu. Perubahan sosial dapat terjadi pada berbagai tingkat dan dalam berbagai tingkat intensitas.
Misalnya, reformasi sosial adalah penyesuaian isi dari pola budaya perilaku atau sistem normatif, penyesuaian yang pada dasarnya tidak mengubah budaya sosial. Perubahan dalam undang-undang upah minimum A.S. tidak mengubah struktur masyarakat, Korporasi tetap mengendalikan produksi barang dan jasa, dan undang-undang federal masih dibuat oleh kongres. Di tangan lain, Revolusi sosial, adalah pergolakan radikal dan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial yang ada saat itu. Revolusi terkadang melibatkan pertarungan berdarah antara pejuang organisasi, namun tidak selalu begitu. Revolusi industri, contohnya, secara mendasar adalah perubahan proses produksi, kekuatan dalam mengendalikan pekerja yang berada dalam proses dan bagaimana mereka mengubah instutisi peran dan status (Evans, 1999; Gutman, 1977; Thompson, 1966) Tapi hal ini tidak terjadi dalam "medan perang" secara jelas dan teroganisir. Dalam "medan perang" yang terjadi adalah adanya banyak toko dalam pabrik dan konflik antara pekerja dan pemilik (walaupun bisa jadi, perjuangan dalam gerakan pekerja yang muncul bertahun-tahun saat itu sangat berdarah).
Hal ini juga berguna dalam mempertimbangkan bahwa sebagian perubahan sosial bersifat latent. Contohnya Baby Boom yang terjadi di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II adalah perubahan yang tidak disadari sampai hal itu terjadi. Hal ini menimbulkan perubahan demografis yang memiliki beberapa konsekuensi. Sekolah menjadi sangat ramai dimana kelompok usia tertentu masuk ke dalam sistem pendidikan, dan situasi tersebut mendorong sebuah pertarungan nasional untuk membangun lebih banyak sekolah dan memperkerjakan banyak guru. Kompetisi mencari pekerjaan menjadi sangat sengit karena "baby boomers" masuk ke pasar kerja, dan pada tahun 1980, pengangguran menjadi kemungkinan paling besar di antara sekian banyak orang. "Baby boomers" menjadi kekuatan politik pada akhir 1960 dan awal 1970 di mana mereka berpartisipasi dalam beberapa gerakan sosial. Salah satunya gerakan anti perang yang tergesa-gesa muncul pada akhir perang Vietnam. Analisis kritis mengenai perang, angkatan bersenjata dan proses politik yang diungkapkan oleh gerakan anti perang dengan segera mengubah usia anggota pemilu dari usia 21 tahun menjadi 18 tahun. Pertumbuhan gerakan feminis membuat wanita mendapatkan akses ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih baik. Sehingga, sebagai timbal balik, kesempatan baru terhadap wanita memiliki dampak yang tidak disengaja dapat menurunkan angka kelahiran di Amerika Serikat. Saat baby boomers pensiun pada awal abad ini, mereka akan menjatuhkan permintaan yang besar terhadap sistem sekuritas sosial. Sehingga angkatan kerja menjadi semakin sedikit dan tidak dapat mendukung permintaan tanpa berkinerja besar dalam masyarakat umum.
Kesimpulannya perubahan sosial bukan suatu hal yang alamiah dan netral. Hal ini adalah proses politis yang melibatkan perjuangan terorganisir antara yang kuat, segmen yang manifest di masyarakat, dan disisi lain laten.. Orang dengan kekuasaan dan hak istimewa biasanya berada di posisi yang lebih baik dalam menetapkan arah perubahan dalam mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan hak istimewa mereka
No comments:
Post a Comment