Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :
Tujuan memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran, bahkan mungkin dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar dan pembelajaran. Nilai-nilai tujuan dalam pembelajaran, diantaranya adalah :
A. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran
Tujuan memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran, bahkan mungkin dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar dan pembelajaran. Nilai-nilai tujuan dalam pembelajaran, diantaranya adalah :
- Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan murid dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan maka semua usaha dan pemikiran guru tertuju kearah pencapaian tujuan tersebut.
- Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada guru dan siswa. Tujuan yang baik akan mendorog kegiatan-kegiatan guru dan siswa.
- Tujuan pendidikan memberikan pedoman dan petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi siswa
- Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat peraga pendidikan yang akan digunakan
- Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/teknik penilaian guru terhadap hasil belajar siswa.
Tingkat-Tingkat Tujuan Pendidikan
Tujuan pedidikan dan pembelajaran dapat kita bagi menjadi lima tingkatan/jenjang sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut terdiri dari :
- Tujuan pendidikan nasional, merupakan tujuan umum dari sistem pendidikan nasional. Berisi tujuan jangka panjang dan sangat luas serta menjadi pedoman bagi semua kegiatan/usaha pendidikan di negara kita.
- Tujuan lembaga pendidikan, merupakan tujuan yang ditetapkan oleh masing-masing lembaga pendidikan dimana tujuan yang ditetapkan tersebut akan berbeda satu sama lain. Tujuan yang ditetapkan disesuaikan dengan kondisi, jenis dan tingkatan masing-masing lembaga tersebut.
- Tujuan kurikuler/kurikulum, tujuan yang ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku
- Tujuan mata pelajaran, tujuan yang ditetapkan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
- Tujuan pembelajaran, merupakan tujuan yang bersifat operasioanl dan dirumuskan dalam rencana pembelajaran harian (lesson plan)
B. Peserta Didik atau Siswa
- Pertumbuhan dan Perkembangan Siswa
- Konsep dasar tentang perkembangan siswa, terdiri dari pertumbuhan, kematangan, kedewasaan, perkembangan dan perkembangan yang normal. Pertumbuhan adalah pertambahan secara kuantitatif dari substansi atau struktur yang umumnya ditandai dengan perubahan-perubanhan biologis pada diri seseorang menuju kearah kematangan. Kematangan adalah tingkat atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan seseorang. Kedewasaan (maturation) adalah kemjauan pertumbuhan yang normal ke arah kematangan.Proses maturasi disebabkan oleh faktor pertumbuhan dari dalam pada berbagai kapasitas adan struktur. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang yakni perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi dan efisiensi. Perkembangan bersifat keseluruhan dan umumnya berjalan lambat.
- Prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan,
- Belajar adalah mengalami
- Belajar menunjukkan adanya perubahan kelakuan atau sikap.
- Setiap siswa memiliki keunikan dalam pola perkembangannya
- Pengajaran yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan anak tidak akan berhasil baik.
- Pertumbuhan dalam diri seseorang berjalan secara kontinu
- Kebutuhan-kebutuhan peserta didik (siswa), Banyak ahli-ahli yang telah merumuskan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh individu, diantaranya adalah: Prescott, menyatakan bahwa kebutuhan individu dibedakan menjadi tiga yaitu: kebutuhan fisiologis (melakukan kegiatan, istirahat, kegiatan seksual dll), kebutuhan sosial atau status (menerima dan diterima, menyukai orang lain) dan kebutuhan ego atau integratif (kontak dengan kenyataan, menemukan individualitas sendiri, menambah kematangan diri dll). Maslow menyatakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh individu, antara lain : kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan memiliki dan mencintai, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan untuk menonjolkan diri.
- Kebutuhan peserta didik dan fungsi sekolah, Sekolah adalah suatu lembaga sosial yang berfungsi memenuhi/memuaskan kebutuhan-kebutuhan murid dalam hal pendidikannya. Dilain pihak murid-murid juga mengharapkan agar sekolah dapat memberikan kepuasan terhadap kebutuhan akan pendidikan bagi mereka.
- Mengenal Murid
Apa dan siapa sebenarnya murid itu?. Murid adalah salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Selain itu murid adalah unsur penentu dalam proses belajar mengajar, karena tanpa adanya murid sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran.
a. Pandangan tentang murid sebagai anak
b. Murid adalah pribadi yang kompleks
Anak adalah suatu organism yang hidup, yang mereaksi, berbuat dan sebagainya. Organism yang hidup memiliki suatu kebutuhan, minat, kemampuan, intelek dan masalah-masalah tertentu. Ia tidak hanya tinggal diam akan tetapi bersikap aktif. Ia bersifat unik, memiliki bakat dan kematangan, berkat adanya pengaruh-pengaruhdari luar seperti, keluarga, masyarakat, status sosial ekonomi keluarga, tingkatan dan jenis pekerjaan orang tua, pengaruh-pengaruh dari kebudayaan dan sebagainya sehingga membentuk pribadi anak menjadi kompleks
c. Tujuan mengenal murid
Guru mengenal murid-muridnya dengan maksud agar guru dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara efektif. Penting sekali mengenal dan memahami murid dengan seksama, agar guru dapat menentukan dengan seksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur belajar yang serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan.
Hal-hal yang perlu dikenal tentang kepribadian murid dalam proses belajar mengajar
a. Pandangan tentang murid sebagai anak
- Pandangan lama, menyebutkan bahwa anak adalah orang dewasa yang kecil. Karena itu segala seuatunya perlu dipersamakan seperti halnya orang dewasa.
- Anak adalah sebagai anak. Anak tidak bisa dan tidak mengkin dipersamakan dengan orang dewasa. Ia memiliki ciri-cirinya tersendiri, perlakuan kepada anak tidak boleh dipersamakan dengan perlakuan kepada orang dewasa.
- Anak adalah hidup di dalam masyarakat dan dipersiapkan untuk hidup di dalam masyarakatnya. Sebagai calon anggota masyarakat maka ia harus dipersiapkan sesuai dengan masyarakat setempat.
b. Murid adalah pribadi yang kompleks
Anak adalah suatu organism yang hidup, yang mereaksi, berbuat dan sebagainya. Organism yang hidup memiliki suatu kebutuhan, minat, kemampuan, intelek dan masalah-masalah tertentu. Ia tidak hanya tinggal diam akan tetapi bersikap aktif. Ia bersifat unik, memiliki bakat dan kematangan, berkat adanya pengaruh-pengaruhdari luar seperti, keluarga, masyarakat, status sosial ekonomi keluarga, tingkatan dan jenis pekerjaan orang tua, pengaruh-pengaruh dari kebudayaan dan sebagainya sehingga membentuk pribadi anak menjadi kompleks
c. Tujuan mengenal murid
Guru mengenal murid-muridnya dengan maksud agar guru dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara efektif. Penting sekali mengenal dan memahami murid dengan seksama, agar guru dapat menentukan dengan seksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur belajar yang serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan.
Hal-hal yang perlu dikenal tentang kepribadian murid dalam proses belajar mengajar
- Latar belakang masyarakat, kultur masyarakat dimana siswa tinggal, besar pengaruhnya terhadap sikap siswa. Kultur ini menyebabkan siswa memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama, politik, masyarakat dan cara bertingkah lakunya. Tiap masyarakat memberikan pengaruh yang berlainan terhadap siswa sehingga tiap siswa memiliki pribadinya sendiri-sendiri.
- Latar belakang keluarga, situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian sosial, minat, sikap, tujuan, disiplin dan perbuatan siswa di sekolah. Guru perlu mengenal situasi dan kondisi dalam keluarga siswa agar dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang serasi.
- Tingkat inteligensi, hasil tes inteligensi dapat menjadi sumber yang menggambarkan tentang kemampuan belajar siswa. Tingkat inteligensi dapat digunakan untuk memperkirakan keberhasilan seorang siswa
- Hasil belajar, guru perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar siswa yang telah diperolehnya sebelumnya. Hal ini dapat membantu guru mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar selanjutnya.
- Kesehatan badan, guru perlu mengetahui secara berkala tentang keadaan kesehatan dan pertumbuhan siswa. Keadaan kesehatan dan pertumbuhan ini besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan dan penyesuaian sosial mereka.
- Hubungan-hubungan antarpribadi, hubungan-hubungan pribadi saling aksi dan mereaksi, penerimaan oleh anggota kelompok, kerjasama dengan teman-teman sekelompok akan menentukan perasaan puas dan rasa aman disekolah. Hal-hal ini berpengaruh pada kelakuan dan motivasi belajarnya
- Kebutuhan-kebutuhan emosional, kebutuhan emosional seperti ingin diterima, berteman/bercinta, dan rasa aman sangat penting bagi siswa untuk dipenuhi. Apabila tidak terpenuhi maka akan menimbulkan frustasi dan gangguan mental lainnya.
- Sifat-sifat kepribadian, dengan mengenal sifat-sifat kepribadian murid maka akan memudahkan guru mengadakan pendekatan pribadi dengan mereka. Selain itu juga untuk menyediakan (merencanakan) kegiatan-kegiatan yang serasi dengan kepribadian mereka
- Bermacam-macam minat belajar, dengan mengenal minat-minat muridnya, akan memudahkan guru dalam memilih bahan pelajaran, merencanakan pengalaman belajar, menuntun mereka ke arah pengetahuan dan untuk mendorong motivasi belajar siswa.
C. Tenaga Kependidikan (Guru)
Sebelum ia memulai tugasnya sebagai guru, ia harus mempelajari lebih dulu kurikulum sekolah itu dan memahami semua program pendidikan yang sedang dilaksanakan. Pada hari pertama dan pada hari selanjutnya guru harus berusaha untuk mengenal tentang muridnya dan berkenalan dengan semua guru dan staf sekolah lainnya, selanjutnya ia akan melaksanakan program pendidikan disekolah. Setiap ia mengajar, ia perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan.
1. Syarat-syarat menjadi Guru
- Harus memiliki bakat sebagai guru
- Harus memiliki keahlian sebagai guru
- Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
- Memiliki mental yang sehat
- Berbadan sehat
- Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
2. Peranan Guru
Peranan guru sangat luas, antara lain:
- Guru sebagai pengajar, guru bertugas memberikan / menyampaikan pengajaran didalam sekolah (kelas) agar siswa memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan.
- Guru sebagai pembimbing, guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya, mengenal diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
- Guru sebagai ilmuwan, guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Ia tidak hanya berkewajiaban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada murid tetapi juga mengembangkan pengetahuannya tersebut.
- Guru sebagai pemimpin, guru harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Jiwa kepemimpinan yang baik akan berpengaruh pada berhasil tidaknya ia dalam mengelola kelas.
- Guru sebagai penghubung, guru berperan sebagai penghubung antara sekolah dengan masyarakat
- Guru sebagai pembaharu, guru berusaha mengikuti pembaharuan-pembaharuan diberbagai bidang dan berusaha untuk menyampaikannya kepada siswa dan masyarakat
- Guru sebagai pembangun, guru baik sebagai pribadi maupun guru dapat menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana pembangunan masyarakat.
- Guru sebagai pribadi, setiap guru memiliki sifat-sifat pribadi yang disenangi oleh siswanya. Oleh sebab itu ia harus memupuk sifat-sifat positif yang ada pada pribadinya.
3. Tanggung Jawab Guru
- Guru harus menuntut murid-murid belajar
- Turut serta membina kurikulum sekolah
- Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmani)
- Memberikan bimbingan kepada murid
- Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
- Menyelenggarakan penelitian
- Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
- Menghayati, mengamalkan dan mengamankan pancasila
- Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia
- Turut menyukseskan pembangunan
- Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru.
Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru juga merupakan seorang key personyang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Karena itu guru harus turut aktif dalam pembinaan kurikulum disekolah.
D. Perencanaan Pembelajaran
Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu adalah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya.
Fungsi perencanaan pembelajaran, antara lain:
- Memberi pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu
- Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap pencapaian tujauan
- Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan
- Membantu guru dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat, dan motivasi belajar siswa
- Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar
- Murid-murid akan menghormati guru-guru yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar
- Memberikan kesempatan bagi guru untuk memajukan pribadinya dan mengembangkan profesinya
- Membantu guru memiliki rasa percaya diri pada diri sendiri dan jaminan atas dirinya
- Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada murid
E. Strategi dan Metode Pembelajaran
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh guru dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk dapat mengajar dengan baik seorang guru harus menguasai metode mengajar yang baik pula. Lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yaitu:
- Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya
- Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya
- Situasi berlainan keadaannya
- Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya
- Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.
F. Media Pembelajaran
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam belajar pembelajaran media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Melalui media pengajaran yang tepat, diharapkan guru dapat memberikan pengalaman belajar yang banyak dengan cara yang sedikit.
Dwyer (dalam Sutikno, 2009) berpendapat bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika menggunakan bahan-bahan audio-visual yang mendekati realitas. Sebagai media dalam pendidikan dan pengajaran, maka alat audio-visual harus mempunyai sifat sebagai berikut:
- Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
- Kemampuan untuk meningkatkan kemampuan
- Kemampuan untuk meningkatkan transfer belajar
- Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement)
- Kemampuan untuk meningkatkan ingatan.
G. Evaluasi Pembelajaran
Evalusai pengajaran merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran. Fungsi-fungsi pokok evaluasi antara lain:
- Fungsi edukatif, berfungsi untuk memperoleh informasi tentang keseluruhan sistem dan/atau salah satu subsistem pendidikan.
- Fungsi institusional, berfungsi untuk mengumpulkan informasi akurat tentang input dan output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu sendiri. Mengetahui sejauh mana kemajuan siswa dalam proses belajar setelah mengikuti pembelajaran
- Fungsi diagnostic, berfungsi untuk mengetahui kesulitan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa dalam proses/kegiatan belajarnya.
- Fungsi administratif, berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
- Fungsi kurikuler, berfungsi menyediakan data dan informasi yang akurat dan berdaya guna bagi pengembangan kurikulum
- Fungsi manajemen, berfungsi sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk membuat keputusan manajemen pada semua jenjang manajemen
Daftar Pustaka
https://asrofulkhadafi.wordpress.com/2012/04/22/kompenen-komponen-belajar-dan-pembelajaran/
No comments:
Post a Comment