Demak adalah Kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa yang berada di daerah pesisir utara Jawa Tengah. Pada masa itu, Demak merupakan kesultanan peralihan dari Hindu-Buddha ke Islam.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak
Searah berdirinya Kerajaan Demak tidak lepas dari biografi hidup Raden Patah. Ia yang tak lain masih keturunan Majapahit, menurut silsilah beliau putra Raja Kertabhumi (Brawijaya V) dengan putri cina. Nama kecilnya adalah Pangeran Jimbun. Menurut sejarah, ia ialah putra Raja Majapahit yang terakhir dari Garwa Ampean. Raden Patah dilahirkan di Palembang. Ia dididik secara islami, sehingga menjadi pemuda yang taat beragama Islam.
Setelah usia 20 tahun, Raden Patah dikirim ke Jawa untuk memperdalam ilmu agama di bawah asuhan Raden Rahmat. Kemudian Raden Patah menikah dengan cucu Raden Rahmat, lantas menetap di Demak (Bintoro)
Sekitar tahun 1475 M, Raden Patah mulai melaksanakan perintah gurunya, dengan membuka madrasah atau pondok psantren di daerah tersebut. Rupanya, tugas yang diberikan kepada Raden Patah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Lama kelamaan, desa Glagahwangi dikunjungi banyak orang.
Tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi juga sebagai pusat perdagangan, bahkan menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Jawa. Desa Glagahwangi, karena ramai dalam perkembangannya, akhirnya menjadi ibu kota negaa dengan nama Bintoro Demak.Selaku Bupati Demak, yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1500, Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit ketika pemerintahab dipegang oleh Girindrawarna.
Setelah lepas dari Majapahit, Raden Patah kemudian memproklamasikan berdirinya Kesultanan Demak. Kesultanan ini merupakan kerajaan Islam di Pulau Jawa yang mendapat dukungan para wali. Berdirinya kesultanan Demak diawali dengan ancaman Portugis di Malaka. Berangkat dari hal tersebut, maka pada tahun 1513, Demak mengirim armada lautnya untuk menyerang Portugis yang dipimpin oleh Pati Unus, putra Raden Patah. Serangan yang diarahkan ke Malaka tersebut melewati laut di sebelah utara Pulau Jawa sehingga Pati Unus kemudian dikenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor. Sayangnya serangan Pati Unus tersebut gagal karena kalah persenjataan.
Pati Unus (1518-1521) kemudian menggantikan Raden Patah sebagai Raja Demak.
No comments:
Post a Comment