Sunday 5 June 2016

Kerajaan Kutai

Lokasi Kerajaan

Berdasarkan sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai terletak di daerah Kutai, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. . Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti (apa nama prasastinya?), yaitu di daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap  prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Oleh karena itu, para ahli memberi nama kerajaan itu Kutai. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya, Kerajaan Kutai memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu hampir sebagian wilayah Kalimantan

Sumber Sejarah

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, dari abad ke-4/5 Masehi. Prasasti Yupa berupa tiang-tiang batu untuk mengikat hewan korban. Tugu ini dibuat oleh para brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Salah satu Yupa juga mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang paling terkemuka adalah Mulawarman". Yupa   Dalam agama hindu, sapi tidak disembelih seperti halnya kurban yang dilakukan oleh umat Islam.

Salah satu prasastinya juga menyebutkan Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa. Waprakeswara diartika sebagai sebuah lapangan luas tempat pemujaan. Kata Waprakeswara itu dihubungkan dengan Dewa Siwa. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa masyarakat Kutai memeluk agama Siwa. Hal ini didukung oleh beberapa faktor berikut
  • Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai
  • Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai upacara korban

Kehidupan Poliik

Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu (India) di Kalimantan Timur terjadi perubahan dalam tata pemerintahan yaitu dari pemerintahan kepala suku menjadi pemerintahan kerajaan dengan seorang raja sebagai kepala pemerintah. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai adalah sebagai berikut

Maharaja Kudungga

Raja Kudungga adalah  raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai. Akan tetapi, apabila dilihat dari namanya, Raja Kudungga masih menggunakan nama Indonesia, saat pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya menjadi raja sehingga pergantian raja dilakukan secara turun-temurun 

Maharaja Aswawarman

Prasasti Yupa menyatakan pula bahwa Raja Aswawarman merupakan seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Aswamedha. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai di mana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai di situlah batas Kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

Maharaja Mulawarman

Raja Aswawarman digantikan oleh putranya yang bernama Raja Mulawarman. Ia adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya. Kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat hidup tenteram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan upacara korban emas yang amat banyak.

  1. Maharaja Kudungga
  2. Maharaja Aswawarman
  3. Maharaja Mulawarman
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Nala Pratama Tungga Warman
  10. Maharaja Nala Parana Tungga Warman
  11. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  12. Maharaja Indra Warman Dewa
  13. Maharaja Sangga Warman Dewa 
  14. Maharaja Candrawarman
  15. Maharaja Sri Langka Dewa Warman
  16. Maharaja Guna Parana Dewa Warman
  17. Maharaja Wijaya Warman
  18. Maharaja Sri Aji Dewa Warman
  19. Maharaja Mulia Putera Warman
  20. Maharaja Nala Pandita Warman
  21. Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
  22. Maharaja Dharma Setia Warman

Berakhir

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kertanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kertanegara yang saat itu beribukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).

Kutai Kertanegara inilah, pada tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kertanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kertanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kertanegara

No comments:

Post a Comment