Tuesday, 28 April 2015

;P

dengan berbagai pertanyaan tentang beberapa hal yang bikin kepo-kepo empiris

Friday, 24 April 2015

Get Ready for Bioeconomy

Bioekonomi atau biotechnomy mengacu pada semua kegiatan ekonomi yang berasal dari kegiatan ilmiah dan penelitian difokuskan pada bioteknologi. Dengan kata lain, memahami mekanisme dan proses di tingkat genetik dan molekuler dan menerapkan pemahaman ini untuk menciptakan atau meningkatkan proses industri.

Istilah ini banyak digunakan oleh badan-badan pembangunan daerah, organisasi internasional, perusahaan bioteknologi. Hal ini terkait erat dengan evolusi industri bioteknologi. Kemampuan untuk belajar, memahami dan memanipulasi materi genetik telah dimungkinkan karena terobosan ilmiah dan kemajuan teknologi.

Evolusi industri bioteknologi dan aplikasi untuk industri pertanian, kesehatan, kimia atau energi adalah contoh klasik dari kegiatan ekonomi bio.

Sejarah
EnrĂ­quez and Martinez' 2002 Harvard Business School working paper, "Biotechonomy 1.0: A Rough Map of Biodata Flow", menunjukkan arus global dari materi genetik ke dalam dan keluar ke dalam tiga database terbesar dalam publik

  • Gen Bank
  • EMBL
  • DDBJ

Para peneliti kemudian menduga tentang dampak ekonomi seperti aliran data pada penciptaan paten, evolusi rintisan bioteknologi dan biaya lisensi.

Sekitar tahun 2005, pembuatan suatu perekonomian berdasarkan bioteknologi telah menjai isu penting di Belanda. (Pilot plant) telah dimulai di lelystad, ekonomi berdasarkan biomassa secara interdeparmental

Pada prakteknya
Ekonomi berdasarkan bioteknologi menggunakan biomassa generasi pertama (tanaman), biomassa generasi kedua (perlindungan tanaman) dan biomassa generasi ketiga (rumput laut dan ganggang). Beberapa metode pengolahan yang kemudian digunakan untuk memperoleh hasil maksimal. Teknik ini termasuk:

  • Anaerobic Digestion
  • Pyrolysis
  • Torrefaction
  • Fermentation
  • Biorefinery
Pencernaan anaerobik umumnya digunakan untuk menghasilkan etanol, pirolisis digunakan untuk menghasilkan pirolisis minyak (adalah biogas yang dipadatkan), dan torrefaction digunakan untuk membuat "batubara biomassa". Biomassa dan biogas batubara kemudian dibakar untuk produksi energi, etanol dapat digunakan sebagai (bahan bakar kendaraan, serta untuk tujuan lain (digunakan dalam produk perawatan kulit)


Mendapatkan hasil maksimal dari biomassa
Untuk alasan ekonomi, pengolahan biomassa dilakukan menurut pola tertentu (?). Pola ini serta jumlah tergantung pada jenis biomassa (?) yang digunakan. Seluruh penemuan pola yang paling cocok dikenal sebagai biorefining.

Biorefining
Biorefining adalah proses "pemurnian" beberapa produk dari biomassa sebagai bahan baku atau bahan mentah seperti kilang minyak bumi yang saat ini digunakan.  Sebuah biorefinery adalah fasilitas seperti kilang minyak bumi yang terdiri dari berbagai langkah proses atau unit operasi dan peralatan terkait untuk menghasilkan berbagai bioproducts termasuk bahan bakar, listrik, dan bahan kimia dari biomassa. Biorefineries industri telah diidentifikasi sebagai rute yang paling menjanjikan untuk pembuatan industri berbasis bio domestik baru, memproduksi seluruh spektrum bioproducts atau produk berbasis bio.


Biomassa memiliki berbagai komponen seperti lignin, selulosa, hemiselulosa, dan  ekstraktif. Biorefinery dapat mengambil keuntungan dari sifat unik dari masing-masing komponen biomassa memungkinkan produksi berbagai produk. Berbagai bioproducts dapat mencakup serat, bahan bakar, bahan kimia, plastik dan sebagainya.

Perbandingan bahan bakar fosil dan bahan bakar berbasis bio
Dengan zat ekonomi bahan bakar fosil bensin, bahan bakar minyak, solar, nafta, minyak tanah, LPG, dan lainnya diubah menjadi: energi, produk kimia, makanan, bahan
Dengan zat ekonomi biobased sebagai (syn) gas, gula, minyak, serat dan lainnya diubah menjadi energi, produk kimia, (hewan) makanan, biomaterial

Sunday, 12 April 2015

Berkenaan dengan Tol Laut

Tol laut merupakan salah satu perwujudan dari Nawa Cita Presiden RI, yang implementasinya berupa konektivitas laut yang efektif dengan adanya kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia

Demikian disampaikan Ir. Bambang Prihartono, MSCE selaku Direktur Transportasi pada Deputi Meneg PPN/Bappenas pada acara FGD mengenai Tol Lajut dalam RPJMN 2015-2019 yang diselenggarakan hari Rabu tanggal 11 Maret 2015 bertempat di Ruang Rapat Lantai 6 BPKP

Disampaikan bahwa lima agenda pemerintah dalam rangka Merancang Masa Depan Pembangunan Infrastruktur Indonesia demi Terwujudnya Poros Maritim Dunia yang Berdaulat dan Berdaya Saing, yaitu Infrastruktur sebagai pemersatu NKRI dan mendukung perekonomian nasional, Infrastruktur mendukung poros maritim dunia, Revitalisasi Infrastruktur Perkotaan, Pemberdayaan Infrastruktur Perdesaan; dan Mengintegrasikan Isu-isu Strategis Lintas Sektor dan Membangun Infrasruktur yang Berkelanjutan.

Implementasi konsep tol laut antara lain berupa adanya wilayah depan dan wilayah dalam NKRI. Wilayah depan adalah batas terluar kegiatan ekonomi, transportasi dan perikanan asing. Sedangkan wilayah dalam, kegiatan ekonomi, transportasi dan perikanan yang menjadi kedaulatan penuh NKRI.

Untuk mendukung implementasi tersebut, terdapat lima elemen penting konsep tol laut peti kemas, antara lain pelayaran rutin dan berjadwal, inland akses yang efektif, pelabuhan yang handal, kecukupan muatan Barat-Timur Timur-Barat dan shipping industry. Sedangkan untuk tol laut penumpang, elemen utamanya antara lain pelayaran traveling-leisure, integrated transport, destinasi wisata dan komersial serta spesialisasi pelayanan.

Dalam RPJMN 2015-2019, kegiatan utama yang terkait pengembangan tol laut, antara lain tersedianya 24 pelabuhan pendukung tol laut, 65 pelabuhan penyeberangan sabuk tengah-utara, pelayaran rakyat dan short sea shipping. Untuk 24 pelabuhan pendukung tol laut, terdiri dari 5 pelabuhan hub dan 19 pelabuhan feeder.

Disampaikan juga bahwa, Bappenas selaku leading sector pengembangan tol laut telah membentuk tim internal, yaitu Tim Tol Laut yang bersinergi dengan Tim Poros Maritim. (D1.3 Danif/Rochmadi)